Blog Rakamin Academy

Mau Bangun Bisnis? Kenali Konsep 5C dalam Digital Marketing!

Insights 15 Agt 2022

Ingin bangun bisnis dengan menggunakan konsep digital marketing? Tepat banget dong sobat Rakamin. Digital marketing kini sedang menjadi alternatif bagi pelaku bisnis untuk melebarkan sayapnya agar dikenal luas oleh konsumen. Banyak konsep digital marketing yang bertebaran dan semakin berkembang selama beberapa tahun terakhir.

Untuk dapat mencapai potensi dan optimalisasi penerapan digital marketing, ada konsep yang perlu sobat Rakamin ketahui agar bisnis kamu lancar. Salah satu konsep yang bisa kamu aplikasikan adalah konsep 5C marketing.

5C Marketing atau konsep 5C merupakan salah satu model analisis situasional yang cukup populer karena efektivitas dan kesederhanaannya. Analisis ini sangat membantu kita mengevaluasi faktor-faktor terpenting yang ada dalam bisnis kita.

Kira-kira bisnis yang sudah dijalankan sudah sesuai dengan harapan atau belum sih? Sudah sesuai target atau belum juga nih?

Buat kalian yang sedang running bisnis UKM ataupun online shop, nggak perlu gelisah sobat Rakamin. Kamu juga bisa terapkan konsep ini untuk mengembangkan bisnismu biar makin cuan.

Nah, mungkin kamu penasaran dong kira-kira apa saja komponen dari 5C ini? Yuk intip penjelasannya dibawah ini Sobat Rakamin.

Konsep 5C Marketing

5C Marketing adalah suatu konsep yang memuat analisis situasi dan kerangka kerja analisis untuk memberitahu pebisnis tentang kekuatan dan kelemahan pemasaran, merek, produk ataupun bisnis kita.

Namanya 5C pasti ada lima komponen dasar untuk membuat strategi pemasaran yang diaplikasikan dalam digital marketing. Ada Company (perusahaan), customer (pelanggan), competitor (pesaing), collaborator (kolaborator) dan climate (iklim). Konsep 5C ini mirip dengan analisis SWOT yang juga merumuskan strategi bisnis. Analisis 5C membantu para pebisnis untuk membuat keputusan yang akurat.

Dari hasil analisis ini para marketer bisa menggunakan informasi yang diperoleh dari terkait keputusan terkait bisnis yang dijalankan. Sebuah bisnis sebaiknya menerapkan konsep ini minimal satu kali per tahun untuk bisa menetapkan strategi yang tepat.

Sekarang kita akan bedah masing-masing komponen dari Konsep 5C yang diaplikasikan dalam digital marketing. Yuk kita intip penjelasannya!

1. Company

Komponen C yang pertama adalah company dalam konsep 5C. Company melibatkan lini produk, budaya, tujuan dan citra perusahaan yang ada di pasar. Pastikan betul aspek bisnismu ini linier dengan strategi, visi dan misi bisnis kamu.

Tidak hanya perusahaan, bisnis kecil juga bisa mengaplikasikan poin C yang pertama ini. Ada beberapa pertanyaan sederhana yang bisa kamu pecahkan agar Company dalam konsep 5C kuat.

  • Apa saja jenis produk utama yang dijual oleh bisnis kamu? Bikin listnya. Sertakan juga produk pendukungnya
  • Apa yang membedakan antara produk buatan kamu dengan produk yang dijual oleh kompetitor?
  • Apa keunggulan yang bisa kamu tonjolkan dari produk kamu?
  • Kalau misalnya kamu buat satu produk, kira-kira hal apa sih yang membuat produk kamu mudah diingat?
  • Apa tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari bisnis yang kamu bangun?
  • Apabila nanti ada anggaran membengkak sebesar 10 persen, kira-kira apa yang kamu lakukan?

Nah, sekilas pertanyaannya terlihat mudah ya sobat Rakamin. Mudah disini terkhusus bagi pebisnis yang sudah menjalankan bisnisnya kurun waktu 3-5 tahunan. Lalu, gimana dengan pebisnis pemula? Perlu didalami dan dimatangkan dari segi komponennya.

Pastikan untuk menjawab pertanyaan sederhana ini dengan cara apa adanya. Kalau sudah cek kembali jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

2. Customer

Pernah denger pepatah “pembeli adalah raja?” yap, konsep C yang kedua ini memang cocok banget dengan pepatah tersebut. Pelanggan merupakan prioritas utama dan kebutuhan pelanggan juga harus diutamakan.

Berapapun jumlah pelanggan bisnis kamu, tidak bisa dipungkiri jika tidak ada pelanggan yang tidak memiliki nilai penting di mata perusahaan. Jadi tiap pelanggan yang datang ke bisnis kamu, mohon dengan sangat untuk dilayani dan dihargai.

Untuk bisa bertahan dalam persaingan pasar, kita perlu mengidentifikasi pelanggan dan memahami kebutuhan mereka serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kalau kita menjadi pendengar yang baik maka kita dengan mudah untuk menuruti keinginan pelanggan. Keuntungan lainnya adalah produk yang kita jual pastinya lebih dikenal dengan mudah karena konsumen tahu apa yang dia inginkan.

Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang bisa kamu pertimbangkan untuk mengidentifikasi poin Customer:

  • Seperti apa pelanggan yang ingin kamu targetkan?
  • Siapa target pasar dari produk kamu?
  • Jenis produk mana yang laku keras dijual dan mana produk yang jarang dibeli?
  • Apakah ada pelanggan setia pada bisnis kamu?
  • Bagaimana reaksi pelanggan kamu terhadap website, produk dan merek bisnis kita?
  • Bagaimana pelanggan bisa menemukan produk kita? Apakah melalui website, instagram ataupun marketplace?
  • Apa yang membuat pelanggan kamu tertarik untuk membeli produk kamu? Apakah adanya diskon, kualitas produk, kenyamanan, manfaat, value produk dan lain-lain

3. Competitor

Competitor adalah poin ketiga dalam komponen 5C. Dalam bisnis pastinya akan ada pesaing pada produk sejenis. Namun walaupun ada persaingan tapi tetep persaingannya yang sehat ya sobat Rakamin. Jangan sampai saingan berujung sikut-sikutan. No, no banget.

Dalam konsep 5C Marketing, analisis competitor sangat penting untuk mengamati berapa banyak jumlah pesaing di pasar kita, kekuatan dan kelemahan apa yang dimiliki oleh pesaing tapi tidak dimiliki oleh bisnis kita.

Gausah panik gengs kalau ada pesaing. Kita selesaikan secara baik-baik. Caranya adalah dengan melihat celah dari kelemahan mereka. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu dipertimbangkan:

  • Apa kekuatan terbesar yang dimiliki oleh oleh kompetitor?
  • Apa kelemahan terbesar yang dimiliki oleh oleh kompetitor?
  • Bagaimana website serta jenis konten yang digunakan setiap kompetitor?
  • Seberapa cepat adaptasinya terhadap gebrakan tren baru?
  • Apakah ada hal yang dilakukan pesaing tapi tidak dapat dilakukan di perusahaan kita?

4. Collaborators

Poin keempat dalam konsep 5C adalah collaborators. Collaborators adalah orang, organisasi ataupun team yang berada di samping bisnis yang kamu jalankan untuk bersama-sama membantu suatu bisnis dalam mencapai tujuan dan sasarannya.

Biasanya dalam business process model dibuat siapakah orang-orang dibalik layar yang membantu bisnis kita berjalan. Mulai dari siapa orangnya, rekanan atau partner, merchant yang berpartisipasi dalam bisnis kita, siapa vendornya, siapa suppliernya, investor yang membantu proses pendanaan usaha, dan siapakah orang-orang yang diajak kolaborasi.

Sebisa mungkin kamu list orang-orang ataupun rekanan yang bekerjasama dengan bisnis kamu. Bikin daftarnya secara rinci seperti nomor yang bisa dihubungi, alamat email, dan info penting lainnya.

Jadi, ketika ada suatu hal yang tidak diinginkan misalnya terdapat adanya keterlambatan pengiriman maka kamu sudah tahu siapakah orang yang bisa dihubungi.

5. Climate

Terakhir adalah climate atau iklim. Iklim merupakan hal-hal yang terjadi diluar kendali pebisnis namun apabila terjadi maka akan berdampak pada keberlanjutan bisnis.

Sebagai seorang pebisnis penting sekali untuk update informasi seputar iklim. Iklim disini bukan karena cuaca saja. Bisa jadi adanya perkembangan tren juga menjadi pemicu terjadinya perubahan dalam bisnis. Simpelnya contoh dari climate ini bisa kita temukan di masa pandemi.

Kita sama-sama merasakan bahwa adanya pergeseran pola belanja dari yang awalnya secara langsung menjadi daring atau online. Pergeseran pola belanja didasarkan atas faktor terjadinya bencana yaitu pandemi COVID-19.

Kondisi ini secara tidak langsung merubah kebiasaan masyarakat karena meminimalisir rantai penularan yang meluas. Mulai dari sistem pembayaran, strategi pemasaran, jual-beli produk dan lain-lain.

Maka dari itu, sebagai pebisnis perlu untuk melakukan adaptasi teknologi agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan perubahan kebiasaan yang terjadi sekarang ini.

Setelah tahu komponen dari 5C dalam konsep digital marketing, langkah selanjutnya kamu bisa terapkan deh di bisnis yang sedang kamu jalankan.

Jadi buat kamu yang ingin bangun bisnis? Cukup dengan metode 5C aja loh sobat Rakamin. Tapi tetep ditunjang juga dengan teori-teori pastinya. Salah satu caranya adalah kamu bisa ikutan bootcamp Digital Marketing bersama Rakamin Academy.

Di Rakamin Academy kamu bisa belajar seputar bisnis, digital marketing dan skill-skill lainnya yang dibutuhkan industri. Kamu bisa belajar dari mentor-mentor yang profesional dan berpengalaman dibidangnya, dimanapun dan kapanpun kamu mau.

Ada banyak pilihan kelas bisnis yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari Digital Marketing, SEO, UI UX Designer, Business Intelligence, Data Science dan lain-lain.

Keunggulan yang kamu bisa dapatkan adalah materi-materi dari expert tutor yang berpengalaman dibidangnya. Materinya juga nggak kalah wagyu banget. Soalnya disetarakan kurikulumnya mirip dengan kurikulum yang disusun universitas top dunia. Hmmm menarik kaannn.

Kamu juga akan mendapatkan sesi Coaching & CV Grooming untuk disalurkan kerja dan mendapatkan tiga portofolio sebagai bahan konsiderasi dalam melamar kerja. Yaudah apalagi yang mau tunggu? Segera daftar yuk sobat Rakamin!

Tag

Reyvan Maulid

Writing about Data Science and Digital Marketing Topics. Penyuka Seblak dan Maklor!

Mantap! Kamu telah berhasil berlangganan.
Mantap! Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh.
Selamat datang kembali! Kamu telah berhasil masuk.
Sukses! Akun kamu telah aktif, sekarang kamu bisa mengakses semua konten.