Perbedaan Content Writing dan Copywriting, Bedanya Dimana?

Content Writing dan Copywriting adalah dua skill yang sedang naik pamornya di era digital. Keduanya menghasilkan profesi baru yaitu Content Writer dan Copywriter yang berfokus pada optimasi konten.

Jadi buat Sobat Rakamin yang hobi banget nulis nih, nggak ada salahnya kalau cobain dua posisi ini atau bahkan salah satu dari keduanya. Terbukti bahwa di zaman sekarang profesi penulis bukan lagi profesi yang kuno.

Lebih-lebih posisi ini sedang hot banget dibutuhkan oleh beberapa perusahaan dalam membangun strategi branding dari perusahaan itu sendiri.

Content Writing dan Copywriting merujuk pada aktivitas produksi konten yang dilakukan oleh Content Writer dan Copywriter sebagai bagian penting dari strategi digital marketing.

Mungkin banyak orang yang bilang kalau content writing dan copywriting memiliki kesamaan yaitu sama-sama membuat konten berbentuk tulisan. Kesamaan lainnya adalah kedua istilah ini diakhiri dengan kata “writing”.

Padahal jika dilihat dengan jeli, sebenarnya ada hal yang membedakan antara keduanya loh. Hmmm, pasti kamu makin penasaran kan dengan apa sih perbedaannya? Yuk mari kita kupas penjelasannya di artikel ini ya sobat Rakamin!

1. Apa itu Copywriting

Copywriting merujuk pada aktivitas teknik produksi konten untuk menarik perhatian audiens.

Cara menarik audiens pun juga bermacam-macam misalnya pembelian produk, donasi, klik, download, subscribe, perpanjangan masa berlangganan dan lain-lain. Adapun orang yang bertanggung jawab dalam pembuatan copy adalah Copywriter.

Copywriting dibuat untuk kebutuhan komersil pada suatu brand. Maksudnya adalah copy yang dibuat bisa untuk mengiklankan produk ataupun jasa. Hasil tulisan copywriter dengan menggunakan teknik copywriting bisa kita lihat di berbagai platform.

Ada website perusahaan, sosial media maupun iklan televisi. Tidak  ketinggalan bahwa slogan pada perusahaan juga bisa dibuat oleh copywriter karena kembali lagi briefnya pasti dari mereka.

2. Apa itu Content Writing

Berbeda dengan Copywriting, kali ini ada yang disebut pula dengan Content Writing. Content Writing merujuk pada teknik penulisan konten informatif yang ditujukan untuk klien. Adapun orang yang terlibat dalam pembuatan konten tulisan adalah Content Writer.

Content Writer bertugas untuk membuat konten yang informatif, berbobot dan pastinya relevan agar dapat terdeteksi pada mesin pencari. Content writing diarahkan untuk membangun kepercayaan, loyalitas, minat yang bertujuan pada pembentukan brand awareness melalui produksi konten yang berkualitas.

Biasanya tidak sedikit juga seorang Content Writer membuat bumbu penyedap dalam artikel dengan menerapkan teknik SEO pada konten yang ia buat.

Konten yang dibuat pun juga harus selaras dengan halaman web klien kamu. Tidak mungkin kan kalau misalnya sebuah laman web layanan digital marketing tapi konten yang dibahas lebih ke beauty.

Maka dari itu, kemampuan dalam membuat tulisan yang engaging dan bikin orang tertarik untuk membaca adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh seorang content writer. Terlebih tujuannya untuk menambah brand awareness ataupun mempromosikan suatu produk.

3. Perbedaan antara Content Writing dan Copywriting

Sebenarnya dari kedua poin yang sudah kita bahas diatas, perbedaan antara content writing dan copywriting. Walaupun memang sama-sama dalam hal menulis namun ada beberapa hal yang membuat keduanya berbeda. Berikut adalah perbedaan yang terlihat antara content writing dan copywriting. Yuk kita simak!

Medium

Misalnya apabila teknik copywriting mediumnya lebih ke branding dan mengiklankan suatu produk atau jasa, sedangkan teknik content writing lebih fokus dalam melakukan pembuatan konten agar mudah dikenali oleh mesin pencari salah satunya Google.

Tujuan

Kemudian, dari tujuan juga sama-sama punya fokus yang berbeda. Content Writing bertujuan bahwa agar konten yang dibuat mampu meningkatkan engagement maupun kepercayaan dari si pembaca. Pembaca yang tidak sengaja mengunjungi website kita kiranya merasa bahwa artikel yang kita buat lengkap dan informatif, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi calon leads kita.

Sedangkan copywriting bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Terbukti dari konten iklan yang dibuat oleh Copywriter mampu membuat audiens tergerak untuk membeli produk atau jasa yang diiklankan.

Panjang Konten

Panjang konten juga menjadi faktor yang menentukan teknik manakah yang ingin dipakai oleh seorang penulis konten. Copywriting cenderung lebih pendek kontennya. Singkat, padat dan nendang adalah ciri konten yang dibuat dengan teknik ini. Makanya konten yang diproduksi oleh copywriter memang tujuannya agar pembeli tertarik untuk beli produk.

Namun, content writing justru konten yang diproduksi lebih panjang. Melihat tujuannya yaitu membuat konten agar bisa berada di posisi teratas halaman pencarian Google maka semakin panjang dan dalam informasi yang disampaikan maka Google menganggap bahwa konten tersebut dinilai informatif dan berkualitas.

Jadi gimana nih sobat Rakamin, sudah lebih paham kan perbedaan antara content writing dan copywriting? Baik content writing maupun copywriting memang sama-sama punya tujuan untuk mengubah visitor (pengunjung) yang ada di website menjadi konsumen suatu produk ataupun jasa.

Namun untuk melakukan hal tersebut, pastinya tidaklah instan. Diperlukan juga konten yang engaging sehingga membuat orang menjadi tertarik untuk baca hingga melakukan pembelian produk.

Apakah kamu tertarik untuk menekuni dunia content writing ataupun copywriting? Pas banget, kebetulan Rakamin Academy sedang ada kelas Bootcamp Digital Marketing yang cocok untuk menjawab kebutuhan kamu. Disini kamu bisa mendapatkan materi yang keren dari expert tutor yang berpengalaman, praktik pembuatan konten melalui studi kasus hingga ada guarantee untuk disalurkan kerja.

Kamu juga akan mendapatkan sesi Coaching & CV Grooming untuk persiapan melamar kerja dan mendapatkan tiga portofolio sebagai bahan pertimbangan HRD dalam melamar kerja. Yaudah apalagi yang mau tunggu? Segera daftar sekarang juga melalui admission kami yang ada di Rakamin Academy!