Next Leader Wajib Simak, 7 Gaya Kepemimpinan yang Disukai Bawahan
Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi. Sebab, kepemimpinan menjadi titik pusat adanya perubahan signifikan dalam organisasi.
Dengan adanya kepemimpinan menjadi kepribadian yang memiliki dampak dalam menciptakan kesesuaian dan kestabilan organisasi. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal diperlukan pengelolaan karyawan yang baik agar kinerja karyawan lebih optimal.
Dibutuhkan peranan seorang pemimpin untuk mengendalikan jalannya sebuah perusahaan. Adanya pemimpin menjadi sebuah kunci kesuksesan perusahaan karena mereka yang menentukan kegagalan atau keberhasilan sebuah perusahaan. Salah satu kunci yang harus segera dicari dan cepat-cepat dimiliki adalah gaya kepemimpinan.
Apa Yang Dimaksud Gaya Kepemimpinan?
Bagi seorang HR di perusahaan pastinya sudah tidak asing dengan istilah “leadership style atau gaya kepemimpinan”. Bagi calon pemimpin, rasa-rasanya kamu perlu tahu dulu terkait seluk-beluk dari gaya kepemimpinan ini. Mulai dari definisi hingga tipe dari gaya kepemimpinan bagi perusahaan. Namun bagi karyawan, bahasan soal gaya kepemimpinan merupakan hal baru.
Ibarat dalam sebuah pagar ada gembok lengkap beserta kuncinya. Gaya kepemimpinan disini berperan sebagai kunci yang tujuannya untuk membuka gembok yang terkunci. Sedangkan gembok disini dipegang oleh seorang pemimpin.
Kalau mau gembok dan pagarnya terbuka, pemimpin disini harus bisa memilih kunci yang tepat agar gembok ini mau terbuka. Pemimpin perlu membangun gaya kepemimpinan yang baik agar bisa terbuka dan memberikan arahan benar kepada seluruh karyawan.
Berdasarkan definisinya, gaya kepemimpinan merupakan strategi yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam menuntun seluruh karyawannya dengan tujuan untuk menyelaraskan tujuan perusahaan dengan karyawan demi mencapai tujuan bersama. Gaya kepemimpinan yang dimiliki pemimpin mengacu pada perilaku, karakteristik pemimpin saat memberikan arahan, memberikan motivasi, membimbing, dan mengelola sekelompok orang.
Dalam perusahaan, seorang pemimpin harus bisa memilih gaya kepemimpinan yang benar agar para karyawan merasa nyaman dan akhirnya meningkatkan kinerja mereka. Tiap individu punya gaya kepemimpinan masing-masing bergantung pada pengalaman dan budaya mereka sebelumnya.
Tiap gaya kepemimpinan juga memiliki strategi dan pembawaan sendiri-sendiri. Disini Rakamin bakal bocorin gaya kepemimpinan yang pastinya disukai oleh karyawan. Siapa tahu dari gaya kepemimpinan yang dijelaskan dalam artikel ini bisa jadi sudah kamu terapkan di perusahaan. Jadi, bawahan kamu juga makin semangat buat kerjanya deh! Simak penjelasannya yuk.
1. Otokratis
Gaya kepemimpinan pertama yang mungkin kalian sering temukan adalah otokratis. Individu yang memiliki gaya kepemimpinan ini memiliki kuasa dan kendali penuh saat memimpin.
Pemimpin akan mengambil keputusan secara directly (langsung) tanpa meminta masukan dari bawahan-bawahannya. Pada gaya kepemimpinan otokratis, bawahan tidak bisa menggugat keputusan yang sudah diputuskan oleh atasan.
Terlebih atasan juga tidak membuka jalur komunikasi apapun dengan bawahannya hingga keputusan tersebut dikeluarkan. Gaya kepemimpinan ini membuat bawahan memiliki kesan kaku dan tidak erat hubungannya antara atasan dan bawahan
2. Visioner
Pemimpin yang memiliki gaya visioner mampu memberikan ide dan masukan bagi masa depan perusahaan. Tidak hanya jangka pendek tapi juga jangka panjang. Hati-hati, biasanya pemimpin dengan tipe seperti ini memiliki ide-ide kreatif dan out of the box sehingga belum pernah terpikirkan oleh pihak lainnya.
Dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya, pemimpin yang punya tipe visioner tidak tanggung-tanggung untuk ambil risiko, mau mendengarkan masukan, dan bertanggung jawab. Kalau misalnya kamu mendapatkan tipe pemimpin seperti ini, jangan takut kalau diajak untuk ikut training dan meeting agar kemampuan karyawan semakin meningkat.
3. Demokratis
Siapa sih yang tidak kenal dengan gaya kepemimpinan demokratis? Pasti semua juga sudah tahu dong. Pemimpin yang punya pembawaan demokratis cenderung mau untuk selalu berdiskusi dengan anak buahnya sebelum mengambil keputusan.
Pemimpin akan mencoba menjaring masukan-masukan yang diajukan oleh bawahan. Kemudian, pemimpin akan menanyakan kesediaan bawahannya apakah setuju atau tidak atas keputusannya. Pemimpin dengan sikap demokratis cenderung menentukan keputusan berdasarkan suara terbanyak dari bawahannya.
Gaya demokratis dinilai sebagai gaya kepemimpinan favorit yang disukai bawahan. Komunikasi yang tercipta antara atasan dengan bawahan tetap terjalin baik saat genting maupun tidak genting.
4. Transaksional
Gaya kepemimpinan transaksional berfokus pada aturan atau kontrak kerja yang telah disetujui pihak karyawan. Bawahan tidak bisa memberikan saran terhadap kinerja divisi tersebut karena pemimpin sangat berorientasi terhadap pencapaian target.
Dengan begitu, ada kinerja yang harus dicapai bawahan agar target tersebut dapat terpenuhi. Jika targetnya gagal terealisasikan maka bawahan harus siap menerima konsekuensinya. Namun, kalau bawahan dapat merealisasikan target dengan baik dan tuntas maka pemimpin tidak akan sungkan untuk memberikan reward.
5. Strategis
Gaya kepemimpinan strategis kerap ditemukan pada tim riset. Hal ini disebabkan pemimpin mampu merancang pola dinamis agar sesuai dengan perkembangan pasar. Semua keputusan sudah dipertimbangkan dengan matang karena sebelum keputusan yang diambil sudah didasari dengan data dan fakta.
Dengan begitu, keputusan yang diambil pemimpin menjadi lebih meyakinkan untuk dieksekusi tanpa ada rasa ragu. Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan strategis pandai dalam memanfaatkan peluang dan situasi yang ada secara sadar.
6. Suportif
Pemimpin yang memiliki pembawaan suportif akan sangat menguntungkan kedua belah pihak. Gaya kepemimpinan ini dinilai menjadi gaya kepemimpinan yang baik. Bawahan merasa dilibatkan dalam setiap pekerjaan yang diperintahkan oleh atasan.
Atasan juga merasa punya rekan kerja yang saling mendukung satu sama lain. Atasan membantu bawahan bilamana mereka sedang kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Bawahan juga punya andil dalam mengemukakan pendapat kepada atasan jika ada kejanggalan sebelum keputusan bersifat final.
Jika gaya kepemimpinan otokratis lebih mengutamakan keputusan secara satu pihak yaitu atasan itu sendiri, maka berbeda dengan gaya kepemimpinan suportif. Keputusan yang diambil ialah keputusan bulat milik bersama.
Pemimpin seperti ini berusaha untuk membangun kedekatan secara personal terhadap bawahannya sehingga dia tidak mau kalau bawahan hanya nurut-nurut aja. Apalagi yang berhubungan dengan target, gaya kepemimpinan seperti ini sangat dibutuhkan agar target bisa tercapai.
7. Multikultural
Gaya kepemimpinan terakhir adalah multikultural. Pemimpin akan sangat memahami karyawan yang memiliki keragaman, diferensiasi dan pola kebiasaan yang berbeda-beda secara budaya (kultur). Salah satu keputusan yang diambil oleh pemimpin dengan gaya multikultural adalah mau merayakan berbagai perayaan hari raya untuk menghargai perbedaan agama dan menghormati perbedaan latar belakang bersama seluruh karyawan. Dengan begitu, pemimpin dapat menciptakan rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang erat bukan hanya sebagai rekan kerja tetapi juga keluarga.
Itulah tadi gaya leadership yang cocok diterapkan dalam perusahaan dan pastinya bawahan kamu makin betah untuk bekerja bersama atasan. Terkadang baik buruknya gaya kepemimpinan yang dibawakan atasan bergantung pada situasi kerja yang dibangun. Ada yang gaya kepemimpinannya bagi atasan cocok tapi bawahan juga tidak bisa berkutik.
Diharapkan bawahan dapat melakukan adaptasi terhadap gaya kepemimpinan atasan. Leadership is getting things done by the others. Jika atasan berhasil menerapkan gaya kepemimpinan dan membangun situasi kerja yang kondusif maka pemimpin dapat mempengaruhi atau menggerakkan bawahan agar dapat melaksanakan apa yang diinginkan atau diharapkan oleh pimpinan. Semoga bermanfaat.
Buat kamu yang ingin memperdalam skill-skill, Rakamin Academy Solusinya!Ada banyak pilihan kelas bisnis yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari Digital Marketing, SEO, UI UX Designer, Business Intelligence, Data Science dan lain-lain.
Kamu bisa belajar dari mentor-mentor yang profesional dan berpengalaman dibidangnya, dimanapun dan kapanpun kamu mau. Kamu juga akan mendapatkan sesi Coaching & CV Grooming untuk disalurkan kerja dan mendapatkan tiga portofolio sebagai bahan konsiderasi dalam melamar kerja. Informasi lebih lanjut langsung aja hubungi tim admission kami terkait perihal promo, detail kelas dan lain-lain. Aku tunggu di kelas ya sobat Rakamin!