Tahapan Membuat Strategi SEO Supaya Peringkat Pertama Google
SEO merupakan salah satu strategi yang bisa diterapkan bagi pemilik website.
Sebab teknik ini bisa mempermudah suatu website agar bisa bertengger ke posisi teratas pencarian Google.
Namun untuk mencapai posisi tersebut bukanlah hal yang mudah apalagi bagi website yang baru meletek alias baru.
Diperlukan berbagai upaya-upaya khusus agar website tersebut layak diberikan peringkat teratas hasil pencarian. Hal ini juga dapat disebut dengan Optimasi SEO.
Dengan mendapatkan kredibilitas yang baik dan memperoleh traffic yang deras maka website kamu akan lebih banyak dikenal orang.
Apalagi sampai bisa mendatangkan leads alias pelanggan baru yang penasaran dan ingin tahu lebih lanjut mengenai bisnis kita.
Maka ini bisa menjadi sebuah indikasi bahwa strategi SEO kalian berhasil diterapkan dalam website kamu.
Perlu diketahui bahwa melakukan optimasi SEO bukanlah pekerjaan yang bisa dikerjakan sekali jadi dalam satu waktu.
Taktik SEO justru menjadi proses yang begitu panjang bahkan tidak memiliki ujungnya. Apalagi kita perlu bersaing dengan website lain maka optimasi SEO tetap dijalankan.
Dalam melakukan optimasi SEO yang optimal sesuai dengan best practice, setidaknya kamu perlu mengikuti tahapan dalam membuat strategi SEO agar bisa terdeteksi oleh mesin pencari Google.
So, let’s check this out Sobat Rakamin!
1.Buat Konten Sesuai dengan Kebutuhan Pembaca
Membuat konten sesuai dengan kebutuhan user adalah salah satu cara agar konten kamu bisa dilirik oleh Google.
Jika zaman dahulu kita pernah mengenal istilah SEO-Friendly, maka kita akan coba ubah mindsetnya menjadi content-friendly.
Membuat konten yang menarik akan sangat membantu pembaca dalam menyelesaikan masalah yang dia hadapi. Mereka ingin mendapatkan jawaban yang tepat, akurat dan lengkap atas query pencarian yang dia inginkan.
Google sendiri sudah memberikan clue kepada kita terkait pertanyaan apa saja yang sering ditanyakan melalui People Also Ask di pencarian Google.
Dari bahan-bahan yang ada, kita bisa membuat kerangka konten (content brief) untuk membreakdown bahasan apa saja yang ingin dimasukkan.
Agar lebih tersampaikan isinya, kamu juga bisa menambahkan gambar, infografis, dan tautan video dalam konten yang anda buat. Konten visual akan sangat membantu pembaca untuk memahami isi artikel dengan mudah dan informasi lengkap.
Jika informasi yang kita sampaikan lengkap dan terstruktur maka situs kamu berpeluang besar untuk dilirik dan dimasukkan ke dalam perangkingan Google.
Pastikan untuk situs kamu sudah terindeks terlebih dahulu ya. Cara ceknya, kalian bisa melakukan cek dengan menggunakan query site: link URL website kamu.
Contoh site: reyvanmaulid.medium.com nanti akan muncul hasilnya yaitu konten-konten yang sudah dibuat.
2.Lakukan Riset Keyword Secara Mendalam
Tahapan yang kedua dalam melakukan strategi SEO adalah lakukan riset keyword secara mendalam sebelum memutuskan untuk membuat konten.
Riset keyword atau kata kunci akan membantu kita menemukan tren yang sedang ramai saat ini.
Ada lima indikator dalam riset keyword yang perlu kamu perhatikan yaitu volume pencarian, tingkat kesulitan dari keyword yang bisa masuk dalam pencarian Google, kata kunci yang disarankan, SERP dan search intent.
Berikut adalah masing-masing penjelasan dari riset keyword:
1.Search Volume (Volume Pencarian)
Search volume alias volume pencarian kata kunci adalah berapa banyak suatu kata kunci dicari di Google dalam kurun waktu tertentu. Biasanya dalam keyword tools akan merilis banyak pencarian keyword dalam satu bulan terakhir.
Contoh kasus dalam search volume kata kunci X menunjukkan angka 150.000. Hal ini menunjukkan bahwa kata kunci X dicari 150.000 kali di Google dalam kurun waktu satu bulan.
2.Keyword Difficulty (Tingkat Kesulitan Keyword)
Selanjutnya keyword difficulty menunjukkan tingkat kesulitan sebuah kata kunci untuk berada di halaman pertama hasil pencarian Google.
Umumnya keyword tools biasanya menggunakan skala 0-100 sebagai ukuran apakah suatu kata kunci bisa menembus hasil pencarian.
Semakin besar angka keyword difficulty, semakin sulit kata kunci tersebut untuk bisa menembus posisi pertama hasil pencarian.
Keyword difficulty juga melihat seberapa besar backlink yang dibutuhkan untuk sebuah artikel bisa berada di halaman utama hasil pencarian. Apabila semakin besar nilai keyword difficulty, semakin banyak backlink yang dibutuhkan.
3.Keyword Suggestion (Saran Kata Kunci)
Indikator ketiga dalam riset keyword adalah keyword suggestion. Keyword suggestion berkaitan dengan saran kata kunci yang muncul dalam pencarian dan masih berhubungan dengan kata kunci yang kamu cari.
Misalnya kamu sedang melakukan riset keyword untuk kata kunci “strategi SEO” maka Google akan memberikan saran kata kunci seperti “strategi SEO adalah”, “strategi SEO On Page”, “strategi SEO dan SEM”, “strategi seo 2021”.
Paling tidak jika kamu ingin membuat konten dalam blog ataupun website pertimbangkan untuk memilih keyword mana yang ingin kamu gunakan. Dalam fitur keyword suggestion, nantinya akan ada dua jenis keyword yang bisa dipilih.
Mau short tail keyword atau longtail keyword. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai short tail dan long tail ini akan dibahas dalam poin selanjutnya ya
4.Search Engine Result Page atau SERP
Indikator keempat yang bisa dijadikan pertimbangan dalam melakukan riset keyword adalah SERP.
Search Engine Result Page menunjukkan situs-situs mana saja yang berhasil menduduki posisi teratas dalam hasil pencarian sesuai dengan kata kunci yang dipilih.
Cara ini bisa kamu jadikan sebagai tolak ukur kira-kira kualitas artikel yang dihasilkan seperti apa sih agar bisa masuk ke jajaran posisi teratas.
Dengan begitu, anda bisa berkaca dari artikel-artikel yang berhasil masuk halaman teratas untuk membuat content brief yang terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan pembaca.
3.Sasar Longtail Keyword
Dalam melakukan riset kata kunci, setidaknya kamu perlu tahu dua istilah berikut. Ada yang dinamakan short tail keyword dan long tail keyword.
Kita bahas yang short tail dulu ya. Short tail keyword adalah kata kunci yang mengandung setidaknya dua kata.
Sedangkan long tail keyword adalah kata kunci yang mengandung setidaknya tiga kata atau lebih.
Contoh short tail keyword: strategi seo, roti gandum
Contoh long tail keyword: tips membuat artikel seo-friendly, baju naik turun
Volume pencarian long tail keyword lebih kecil dibandingkan dengan short tail. Mayoritas orang-orang akan lebih mudah untuk melakukan pencarian informasi menggunakan long tail keyword.
Menurut Neil Patel, long tail keyword mendatangkan trafik 70 persen lebih tinggi dibandingkan short tail keyword.
4.Tingkatkan Kecepatan Website
Kalian pasti sebel dong kalau lagi scroll situs blog loadingnya lama alias lola. Bikin jengkel dan risih.
Perlu kalian ketahui bahwa kecepatan akses website menjadi salah satu parameter user dalam melakukan pencarian informasi di berbagai website.
Logikanya, kalau website loadingnya lama mengindikasikan bahwa pengunjung tidak nyaman dan malah berpindah ke website lain yang aksesnya lebih cepat.
Mau sebagus apapun konten yang kalian buat, mau seberapa banyak backlink yang dimasukkan dalam artikel, semeriah apapun visualisasi yang ditampilkan, pengunjung website tidak punya toleransi dan keringanan.
Mereka sudah bisa menyimpulkan bahwa website tersebut kecepatannya lambat. Google menjelaskan bahwa 53 persen pengguna internet beralih ke website lain karena website yang loadingnya lebih dari 3 detik.
Selain itu, 79 persen orang yang kecewa terhadap situs blog yang memiliki akses lama dan menyatakan bahwa tidak akan kembali lagi ke website tersebut.
Salah satu cara untuk meningkatkan kecepatan website adalah dengan melakukan tes kecepatan website.
Patokan yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur kecepatan suatu website adalah jika kecepatan website dibawah 1 detik maka kecepatan website anda sangat sempurna.
Kecepatan website yang rentangnya antara 1-3 detik maka website kamu masuk dalam kategori di atas rata-rata. Sedangkan apabila lebih dari 7 detik ke atas maka kecepatan website dinilai buruk. Dengan melakukan kecepatan website sangatlah penting untuk meningkatkan performa website.
Salah satu pilihan tools yang bisa anda gunakan untuk mengetahui kecepatan website adalah GTMetrix.
5.Optimasi Gambar
Menambahkan gambar ke konten website merupakan salah satu cara agar pengunjung website tidak bosan.
Apalagi dengan bantuan gambar maka visitor website bisa memahami konten yang kamu sajikan. Tetapi kamu juga perlu melakukan optimasi gambar yang anda unggah dengan mengkompress gambar sebelum dinaikkan ke website.
Sehingga Ukuran gambarnya tidak akan membuat laman website berat alias lemot.
Berdasarkan rekomendasi dari Semrush, bukan format gambar yang berjenis PNG ataupun JPEG.
Justru WEBP adalah opsi terbaik diantara keduanya. WEBP adalah format image modern yang minim kompresi di website kita. Dengan format WEBP, image bisa dikurangi 26% jika dikompresikan kedalam bentuk PNG.
Sedangkan format WEBP juga mengurangi gambar sebanyak 25-34 persen lebih kecil dari format JPEG.
6.Terapkan Strategi SEO Agar Makin Ciamikkkk Bersama Rakamin Academy
Pengen jago SEO dan ingin nerapin best practice SEO untuk website kamu biar ciamiikkkk dan semakin high level?
Atau kalian tertarik untuk belajar Skill Digital Marketing yang dibutuhkan sama Tech Industries saat ini?
Bisa banget dong sobat Rakamin, yuk ikutan Digital Festival - Lead Into Digital Marketing Career bersama Rakamin Academy.
Disini kalian belajar skill Digital Marketing yang sedang dibutuhin perusahaan yaitu Google Ads dan SEO lengkap dengan simulasi langsung dari para Expert Tutor.
Banyak banget benefit yang bisa kamu dapetin. Jadi tunggu apalagi yuk daftar sekarang langsung klik link nya di bawah ini ya! Gratissss sampai tanggal 24 Juni 2022!