Blog Rakamin Academy

Ketahui 5 Fase dalam Model Agile Project Management

Insights 28 Mar 2023

Belakangan ini, agile project management mulai diterapkan dalam membangun manajemen proyek.

Metode ini sangat efisien karena proses memecah proyek menjadi langkah-langkah yang dapat dikelola dengan penekanan daya tanggap dan kolaborasi pelanggan.

Apalagi sekarang manajemen proyek dapat diterapkan di semua industri maka produsen perlu memilah-milah manakah metode yang tepat.

Metode agile project management dinilai lebih efektif dibandingkan dengan manajemen proyek tradisional.

Agile project management memecah proyek besar menjadi tujuan-tujuan kecil dan menggunakan penilaian yang untuk membentuk kembali langkah-langkah dan mungkin tujuan akhir.

Dalam manajemen proyek, ada awal dan juga akhir. Pada setiap tahapannya interaksi manusia saling dilibatkan untuk memastikan semua orang memahami proyek beserta tugas-tugas dan arahan yang diberikan.

Adapun perbedaan lainnya yang membedakan antara metode tradisional dengan agile adalah apabila manajemen proyek tradisional diterapkan secara linier dimana tahapan yang lebih dulu harus diselesaikan sebelum langkah berikutnya.

Sedangkan agile project management bisa dilakukan berulang-ulang dan bersamaan pada waktu yang sama.

Pengertian dan Prinsip Agile Project Management


Agile project management adalah suatu pendekatan manajemen proyek yang memfokuskan pada pengiriman hasil yang berkualitas tinggi dengan cepat dan fleksibel. Pendekatan ini melibatkan kerja tim secara kolaboratif dan adaptif untuk menghadapi perubahan dan meningkatkan kinerja proyek secara terus-menerus.

Beberapa prinsip agile project management yang penting meliputi:

  1. Mengutamakan individu dan interaksi - memastikan bahwa tim bekerja secara kolaboratif dan saling mendukung untuk mencapai tujuan proyek.
  2. Memiliki produk yang dapat diterima oleh pelanggan - menempatkan fokus pada kebutuhan pelanggan dan menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Mengutamakan pengiriman produk dengan cepat - menghasilkan produk dalam iterasi pendek dan secara bertahap, dan mempercepat waktu pengiriman.
  4. Menyambut perubahan kebutuhan - bersikap fleksibel dan terbuka untuk perubahan, dan memanfaatkan perubahan tersebut untuk meningkatkan kinerja proyek.
  5. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan berkelanjutan - menciptakan budaya kerja yang positif, berfokus pada inovasi, dan mempromosikan kinerja yang berkelanjutan.
  6. Mengutamakan kolaborasi antara tim - berkomunikasi secara terbuka dan secara rutin dalam tim, dan memastikan tim bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan proyek.
  7. Mengutamakan pemikiran dan tindakan yang reflektif - memperbaiki diri secara terus-menerus dan mempertimbangkan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya untuk meningkatkan kinerja di masa depan

Jika kamu tertarik untuk menerapkan agile project management, setidaknya ada lima fase yang dilalui oleh project manager.

Apa saja fase-fasenya? Ikuti terus postingan ini sampai habis ya!

Fase Pertama: Envision

Fase pertama diawali dengan envision (membayangkan). Fase ini dirancang untuk membantu menciptakan visi dari proyek yang akan dijalankan.

Visi yang dimaksud akan berfokus pada pelanggan sebagai muara akhir dari adanya proyek yang dijalankan.

Fase envision mencakup apa, siapa, dan bagaimana ketika membuat proyek mulai dijalankan.

Misalnya langkah pertama yaitu membayangkan apa yang ingin disampaikan. Pertama yaitu visi yang berfokus pada produk dan ruang lingkup proyek.

Kemudian langkah selanjutnya yaitu menentukan siapa yang terlibat dalam proyek tersebut.

Mulai dari stakeholder, project manager selaku penanggung jawab dari jalannya proyek, anggota tim beserta dengan pembagian tugas-tugasnya serta pelanggan sebagai konsumen akhir dari proyek,

Terakhir adalah bagaimana rencana anggota tim proyek untuk bekerjasama. Mulai durasi waktu, alokasi biaya, indikator keberhasilan dan pembagian tugas telah didistribusikan dengan baik kepada anggotanya.

Dengan memiliki pijakan visi yang kuat akan meningkatkan peluang keberhasilan dari proyek yang dilakukan.

Fase Kedua: Speculate

Bagi sebagian orang, spekulasi menunjukkan adanya pemikiran yang terkesan gegabah sebelum keputusan akhir diputuskan.

Tentu ketika kita berpikir secara spekulatif membuat risiko-risiko atau kemungkinan terburuk akan ada.

Tapi dalam konteks manajemen proyek, spekulasi hadir dengan makna yang berbeda.

Spekulasi mendorong project manager dan anggota tim melakukan brainstorming dan kolaborasi berlandaskan pemikiran kreatif yang memungkinkan anggota tim untuk membayangkan dan mengeksplorasi bagaimana proyek harus berkembang.

Ide-ide diuji dengan realitas tentang apa yang sekiranya mungkin dicapai dan apa yang ada diluar kendali kita.

Dengan kata lain, ini merencanakan masa depan sambil juga memungkinkan fleksibilitas yang cukup untuk mengubah arah tindakan jika perlu.

Sederhananya, fase spekulasi ini mengadopsi pendekatan adaptif Agile dibandingkan dengan pendekatan prediktif metode tradisional.

Pada fase ini, anggota tim fokus pada beberapa kegiatan penting sebagai berikut:
Memperoleh persyaratan luas awal untuk suatu produk
Menentukan jumlah beban kerja dan daftar fitur produk
Merencanakan pengiriman yang mencakup tanggal rilis, tolak ukur berupa indikator keberhasilan, iterasi, serta alokasi sumber daya dan jadwal untuk setiap produk,
Merencanakan mitigasi risiko
Memperkirakan biaya produk dan mendapatkan informasi keuangan dan administrasi tambahan

Fase Ketiga: Explore

Berlanjut pada tahap ketiga yaitu tahap Eksplorasi. Tahap ini mengandung tiga langkah penting yang berhubungan dengan manajemen proyek.

Berikut adalah  penjelasannya:
Langkah Pertama = kelola beban kerja dan gunakan praktik teknis yang tepat, serta strategi mitigasi risiko untuk menghadirkan fitur produk yang direncanakan
Langkah kedua = membuat komunitas yang kolaboratif dan berbagi tanggung jawab dari project manager sebagai penanggung jawab. Tanggung jawab dalam tahap eksplorasi difasilitasi oleh project manager
Langkah ketiga = mengelola bagaimana anggota tim berinteraksi dengan pihak-pihak lainnya mulai dari stakeholders, tim marketing, team product, team direksi, anggota tim dan project manager.

Fase Keempat: Adapt

Fase adaptasi berfokus pada modifikasi, perubahan, dan koreksi dalam daur hidup produk.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa fase spekulasi, eksplorasi, dan adaptasi ditinjau secara teratur dalam rangka meningkatkan produk itu sendiri dengan setiap iterasi.

Namun, fase adaptasi dirancang untuk menganalisis hasil dari berbagai perspektif dari konsumen hingga staf teknis.

Intinya, hasil analisis yang dilakukan pada fase adaptasi ini didasarkan dari hasil aktual (keadaan sebenarnya) dengan hasil perbaikan dari berbagai perspektif tadi.

Fase adaptasi juga mempertimbangkan saran-saran yang diperlukan demi keberlangsungan produk akhir dan mulai diintegrasikan ke dalam pendekatan perencanaan ulang untuk iterasi berikutnya.

Fase Kelima: Close

Fase terakhir ditutup dengan Close. Disinilah penentunya, apakah proyek yang sudah kita rencanakan dan eksekusi berhasil atau gagal?

Apabila proyek tersebut gagal maka project manager perlu mengadakan evaluasi. Kira-kira apakah yang menyebabkan proyek tersebut gagal.

Prediksikan temuan-temuan tersebut dan diskusikan dengan tim bagaimana langkah untuk proyek selanjutnya.

Jadi sudah tahu kan bahwa project management sangat penting dalam merencanakan sebuah bisnis.

Tanpa adanya manajemen yang baik, maka proyek yang kamu kerjakan bakalan sia-sia dan terbengkalai.

Biar makin siap untuk menghadapi era digital, yuk persiapkan dirimu untuk belajar skill-skill baru dengan ikut Bootcamp dan Short Course langsung dari Rakamin Academy!

Untuk menjawab kebutuhan kamu, saat ini Rakamin Academy menyediakan pilihan kelas yang bisa kamu ikuti loh guys! Mulai dari Business Intelligence, SEO, Data Science, Digital Marketing, dan UI UX Design. Kalian bisa pilih sesuka hati kamu.

Pokoknya dijamin deh skill kamu bakalan bertambah, khususnya untuk kamu yang pengen banting setir ke bidang lainnya, boleh banget nih! Jangan khawatir! kalian juga akan disediakan materi materi yang daging banget karena sudah disetarakan dengan kurikulum dari universitas top dunia. Makin tergila-gila deh kurikulumnya. Apalagi dipandu dengan expert tutor yang kece dan pastinya berpengalaman di bidangnya!

Selain itu di akhir kelas kamu juga akan mendapatkan portofolio bukan hanya satu.
Tapi tiga loh! Tunggu apalagi yuk daftar sekarang dan kunjungi website Rakamin Academy untuk info selengkapnya yaa!

Tag

Reyvan Maulid

Writing about Data Science and Digital Marketing Topics. Penyuka Seblak dan Maklor!

Mantap! Kamu telah berhasil berlangganan.
Mantap! Selanjutnya, selesaikan pembayaran untuk akses penuh.
Selamat datang kembali! Kamu telah berhasil masuk.
Sukses! Akun kamu telah aktif, sekarang kamu bisa mengakses semua konten.