Apa Itu Etos Kerja, Manfaat dan Cara Meningkatkannya!
Ketika kamu sudah memasuki dunia kerja, ada satu istilah yang millenials wajib ketahui. Yap, istilah tentang etos kerja.
Etos kerja merupakan sikap yang harus dimiliki oleh karyawan untuk bisa mengemban amanah dan tanggung jawab yang dibebankan dalam suatu pekerjaan.
Dengan memiliki etos kerja yang baik maka karir kamu akan semakin berkembang dan peluang untuk kenaikan jabatan juga tinggi.
Masyarakat di bagian Eropa, Amerika dan Jepang sangat menjunjung tinggi adanya etos kerja yang baik.
Hal ini dibuktikan dari karyawan yang selalu menghargai waktu dan melakukan pekerjaannya secara terorganisir.
Bagi mereka, waktu adalah suatu hal yang dihargai sebab ketika mereka membuang waktu dengan bermalas-malasan maka dinilai sebagai hal yang merugikan.
Tidak ada salahnya jika kita mengadopsi sikap etos kerja yang dimiliki oleh masyarakat Jepang.
Karena dengan memiliki etos kerja yang tinggi maka dapat membentuk karakter yang tangguh dan meningkatkan performa kamu di lingkungan kerja.
Sebelum kita membahas lebih banyak tentang etos kerja, yuk kita berkenalan dengan apa itu etos kerja. Disimak yuk Sobat Rakamin!
Pengertian Etos Kerja
Emang apa yang dimaksud etos kerja sih? Nah, kebanyakan orang masih belum tahu arti dari etos kerja itu sendiri.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, etos kerja adalah ciri atau karakter semangat kerja dari seseorang yang bertujuan untuk mengembangkan suatu kelompok atau organisasi.
Kalau bagi saya, etos kerja bukan hanya semangat yang dimiliki untuk mengembangkan suatu perusahaan saja.
Namun komitmen juga kepada diri sendiri untuk selalu punya mindset bertumbuh alias growth mindset.
Kasarnya, kita punya keinginan untuk berinvestasi leher ke atas.
Etos kerja juga mengajarkan kita untuk disiplin atas pekerjaan yang kita lakukan.
Jika seorang karyawan punya etos kerja yang tinggi maka produktivitas dan kedisiplinan juga mengikuti.
Sederhananya kita berusaha untuk inisiatif melakukan pekerjaannya sendiri tanpa menunggu perintah dari atasan.
Apabila diperusahaan kita punya KPI maupun OKR, maka diri sendiri seharusnya juga punya tolak ukur.
Kira-kira sudah maksimal kah pekerjaan yang telah saya kerjakan?
Sudah sesuai jalur atau belum sih pekerjaan yang kita sudah kerjakan?
Dan pertanyaan terakhir apakah minggu kemarin sama minggu ini ada peningkatan atau belum ya?
Etos Kerja Tinggi vs Rendah
Kalau kamu masih bertanya-tanya, etos kerja yang baik itu seperti apa sih?
Dikatakan etos kerja yang bagus indikatornya kayak gimana sih? Pastikan kamu simak baik-baik.
Syukur-syukur bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Buat yang masih bingung, berikut adalah karakteristik yang bisa kamu kenali.
Etos Kerja Tinggi
- Tekun dan Disiplin
- Manajemen waktu yang terorganisir
- Bekerja dengan tulus dan ikhlas
- Kontrol emosi yang baik
- Motivasi kerja yang tinggi
- Menghargai kritikan sebagai evaluasi
- Visioner
- Totalitas dalam bekerja
- Attention-to-details dan selalu melakukan to-do-list
Etos Kerja Rendah
- Melakukan pekerjaan setengah-setengah
- Bekerja karena adanya paksaan
- Tidak bersemangat dan kehilangan motivasi
- Hasil kerja tidak maksimal
- Diberi kritikan menjadi penghalang untuk melakukan sesuatu
- Bekerja merupakan sebuah beban yang berat untuk dipukul
- Mengejar kesenangan dan pencitraan daripada pengembangan karir
- Terlambat dan tidak sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan
- Kontrol emosi yang tidak terkendali
Cara Meningkatkan Etos Kerja
Setelah tahu perbedaan antara etos kerja yang baik atau tidak itu seperti apa ciri-cirinya.
Apabila kamu ingin memiliki etos kerja yang baik untuk keberlangsungan pekerjaan kamu berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan etos kerja yang baik.
Dengan cara ini, membuat kamu dinilai sebagai karyawan yang memiliki etos kerja yang baik.
1. Datang Tepat Waktu
Cara pertama yang sebenarnya mudah tapi sebagian besar susah untuk melakukannya adalah datang tepat waktu.
Tepat waktu disini maksudnya ketika kamu misalnya dijadwalkan masuk kerja jam 08.00 maka paling tidak 30 menit harus sudah datang.
Jangan dibiasakan untuk datang terlambat apalagi sampai melebihi waktu yang ditentukan.
Bahkan saya punya pengalaman pribadi mengenai soal waktu.
Terkadang ada orang yang misalnya di kantor jam kerja dimulai pukul 8 namun jam 7 sudah datang.
Berarti orang tersebut dinilai memiliki etos kerja.
Justru keuntungannya ketika kita datang lebih awal dari jam yang seharusnya, karyawan punya jatah waktu yang banyak untuk melakukan to-do-list aktivitas yang dikerjakan hari itu.
2. Mengedepankan Profesionalitas dalam Bekerja
Profesionalitas disini punya arti yang general dalam dunia kerja.
Bukan hanya profesional dari cara berpakaian dan grooming namun dalam melakukan sesuatu kita juga dituntut harus profesional dalam bekerja.
Contoh ketika misalnya atasan memberikan tugas kepada bawahan maka kalau si bawahan punya etos kerja yang tinggi mereka langsung inisiatif mengerjakannya tanpa menunda-nunda.
Pastinya orang akan menilai bahwa “oh orang ini profesional kerjanya, rapi, terorganisir dan selalu tepat waktu. Tidak salah kalau orang ini saya percayakan ketika saya kasih tugas, mereka langsung sigap”.
Sama halnya ketika kalian bekerja di ranah service atau pelayanan masyarakat.
Pastinya masyarakat inginnya tidak mau menunggu lama-lama dong, kalau karyawan selalu cekatan dan gercep untuk melakukan pekerjaannya.
Nah, disini profesionalitas dalam bekerja dibutuhkan agar kamu bisa meningkatkan etos kerja kamu.
Kemudian profesionalitas juga bisa dilihat dari proporsi antara urusan pekerjaan dengan pribadi.
Kamu harus bisa membedakan mana yang penting dan mendesak, mana yang penting tapi tidak mendesak. Kalian harus bisa bedakan itu dengan Eisenhower Matrix.
Ada empat kuadran yang bisa kamu gunakan untuk melakukan pekerjaan yang terorganisir. Berikut adalah gambarnya
3.Disiplin dalam Segala Hal
Untuk mencapai tujuan yang kita inginkan, pastinya disitu harus ada yang dikorbankan.
Nah, dalam mencapai tujuan tadi jalannya adalah kedisplinan.
Disiplin disini banyak jenisnya temen-temen. Mulai dari disiplin waktu, disiplin pekerjaan, disiplin dalam mengemban tugas dan tanggung jawab.
Ada pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli terkait dengan disiplin.
Saya ambil menurut Sinambela (2018) bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan karyawan untuk menaati semua peraturan organisasi atau perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Dengan demikian, disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan pimpinan untuk berkomunikasi dengan pegawai.
Tujuannya agar mereka bersedia untuk mengubah perilaku mereka mengikuti aturan main yang ditetapkan.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi.
Artinya, tanpa dukungan disiplin kerja pegawai yang baik, sulit bagi organisasi terebut untuk mewujudkan tujuannya.
Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Dalam meningkatkan kedisplinan maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Misalnya memberikan ruang bagi karyawan untuk menyalurkan aspirasi, ide, dan pendapat.
Memang sudah menjadi kewajiban karyawan untuk melaksanakan perintah dari atasan, tetapi atasan juga jangan hanya menuntut mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginannya.
Dengarkan dahulu siapa tahu aspirasi mereka bisa mengubah masa depan tempat bekerja menjadi lebih baik.
4. Perbaiki Manajemen Waktu
Tidak bisa dipungkiri apabila waktu merupakan sebuah parameter dalam meningkatkan etos kerja.
Pasalnya manajemen waktu bukan kamu rencanakan pada jangka pendek saja tapi jangka panjang. Seringkali orang-orang terlena dengan waktu.
Alih-alih berkata “yaelah, deadlinenya masih lama. Bisa kali entaran aja ngerjain tugasnya”. Terkadang waktu juga bisa membunuh kalian diwaktu yang semakin dekat dengan batas waktunya.
Kalau kamu ingin meningkatkan etos kerja kamu, perbaikilah dulu manajemen waktumu.
Nah, mimin akan coba berikan tips untuk memperbaiki manajemen waktu kamu.
Cara pertama adalah kamu bisa melakukan questioning and challenging.
Misalnya di hari pertama tugas diberikan kepada kamu. Atasan memberikan kamu batas waktu sampai hari keempat untuk dikerjakan.
Nah, ternyata kamu baru mulai mengerjakan di hari kedua dan pas juga kamu sedang mengalami kesulitan.
Daripada kamu mengulur-ulur waktu karena bingung, lebih baik bertanya saja kepada atasan untuk menanyakan kesulitan yang kamu alami.
Pastikan untuk bertanya detail agar tidak terjadi kesalahpahaman dibelakang.
Cara kedua kamu bisa lakukan dengan perencanaan menggunakan to-do-list dan penjadwalan waktu melalui tools-tools calendar.
Dengan adanya perencanaan tugas yang baik maka kamu tidak akan bingung lagi untuk mengumpulkannya.
Perencanaan akan mempermudah kamu untuk menentukan tugas apa yang harus kamu kerjakan dahulu.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa kamu bisa pakai sticky notes untuk ditempel ke calender board.
Jangan hanya rencana saja tapi harus dilakukan juga ya.
5. Jadikan Kritik Sebagai Bahan Evaluasi
Pernahkah tugas yang kalian kerjakan mendapatkan revisi yang tidak kunjung henti?
Merasa tugas kamu salah dan sudah give up karena capek banget mendengar kritikan yang dilontarkan terus menerus kepadamu?
Jangan kamu pusingkan kritikan yang datang menghujam kepadamu.
Maka ketika kamu memiliki etos kerja yang baik hal seperti ini tidak perlu kamu pusingkan.
Sebab, adanya kritikan bukan berarti tugas kamu salah dan tidak layak.
Tapi kamu harus jadikan kritikan itu sebagai bahan evaluasi kamu agar nantinya apabila mendapatkan tugas yang sama tidak akan terulang kembali kesalahan yang sama.
Justru dengan adanya kritikan maka tugas kamu jauh lebih sempurna.
Serap kritikan negatif menjadi sebuah afirmasi positif dan diterima dengan mindset yang baik juga.
Kritikan tidak selamanya buruk namun justru menjadi lebih baik.
Tingkatkan Skill Kamu Di Era Digital Bersama Rakamin Academy!
Jadi sudah tahu kan kalau memiliki etos kerja yang baik pasti akan berpeluang untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi.
Tapi selain etos kerja yang bisa kamu tingkatkan, kamu juga bisa loh untuk meningkatkan skill kamu dengan Bootcamp langsung dari Rakamin Academy!
Ada banyak kelas yang bisa kamu ikuti loh guys! Mulai dari Business Intelligence, SEO, Data Science, Digital Marketing dan UI UX Design.
Pokoknya dijamin deh skill kamu bakalan bertambah, khususnya untuk kamu yang pengen banting setir ke bidang lainnya.
Selain itu di akhir kelas kamu juga akan mendapatkan lebih dari satu portofolio.
Tunggu apalagi yuk daftar sekarang dan kunjungi website Rakamin Academy untuk info selengkapnya yaa!