Awas Jangan Salah, Ketahui Perbedaan UI dan UX Designer!

Profesi UI dan UX Designer merupakan kedua profesi yang sedang diidam-idamkan oleh perusahaan.

Betapa tidak, saat ini bermunculan aplikasi maupun software yang bisa kita akses secara cuma-cuma hanya dengan mengakses melalui gawai masing-masing.

Semua ini berkat buah usaha seorang UI dan UX Designer dalam membangun interface alias antarmuka suatu aplikasi agar tampilannya terlihat menarik di mata user.

Tidak tanggung-tanggung gajinya yang mentereng pun sepadan juga dengan job description dan role yang dikerjakan oleh keduanya.

Tetapi bagi orang awam yang baru mendengar istilah UI UX, terlihatnya kedua profesi ini dianggap sama.

Bahkan bisa jadi satu kesatuan karena tugasnya sama-sama berkutat seputar desain digital.

Mereka disandingkan atas dasar dari user, untuk user dan oleh user.

Keduanya seringkali disamakan karena selalu bersanding di ranah product.

Walaupun dianggap bagi sebagian orang itu sama, tapi nyatanya UI UX merupakan dua hal yang berbeda.

Mau tahu apa bedanya UI dan UX?

Awas jangan sampai salah membedakan antara keduanya ya! Yuk simak artikel ini buat jawab rasa penasaran kamu!

1.Point of View

Mengambil kutipan dari Fastcompany, UI is about how the product is laid out.

UX is about how the product feels.

Dari kutipan tersebut kita bisa ambil kesimpulan bahwa perbedaan mendasar antara profesi UI dan UX Designer terletak pada sudut pandang atau taste suatu rancangan.

UI (User Interface) menaruh fokus tentang bagaimana suatu produk ini bisa tertata sedemikian rupa apik dari segi visual.

UI Designer memberikan details dalam bentuk desain interface (antarmuka) setiap page.

Mereka akan membuat sebuah panduan desain agar nantinya tiap tampilan akan selaras secara visual dan identity dari keseluruhan produk yang ada.

Sedangkan UX lebih berkutat pada alur kerja dari tampilan ataupun elemen yang telah dibuat UI Designer.

Dari sini akan menghasilkan customer journey yang bisa dinikmati oleh user ketika menggunakan produk ataupun aplikasi tersebut.

Nantinya UX Designer akan menggali informasi dari user (pengguna) berdasarkan survey kepuasan penggunanya.

Ketika mereka menggunakan sebuah produk atau aplikasi menjadi lebih menyenangkan.

Mereka juga akan melihat dari segi customer journey dan experience terkait apa yang perlu diperbaiki dari sistem tersebut sebagai bahan evaluasi dan perbaikan UX Designer.

2.Bentuk Rancangan

Perbedaan mendasar selanjutnya dilihat dari bentuk rancangan yang dibuat.

Seorang UI Designer memberikan fokus pada keselarasan dan keserasian dari suatu desain tampilan secara visual.

Biasanya untuk menunjukkan rancangannya, UI Designer membuat mockup atau prototipe dalam merancang desain interface suatu aplikasi.

Pembuatan mockup ini didesain oleh UI Designer secara detail antata satu tipe dengan tipe yang lainnya.

Sedangkan UX Designer biasanya menaruh detail pada customer journey dan experience agar pengguna betah dan ingin mengunduh aplikasi tersebut.

UX Designer biasanya membuat rancangan fitur-fitur, tampilan alur, dan kerangka berupa wireframe, sitemap, prototype dan user persona agar keseluruhan detailnya jelas dan terperinci.

3.Prinsip dan Cara Kerja

Seorang UX Designer perlu memperhatikan bagaimana suatu layanan, website atau aplikasi bisa diakses dengan mudah.

Kemudahan dan ketersediaan fitur pada aplikasi ini menjadi tanggung jawab posisi UX.

Jika terjadi kesulitan ataupun kendala yang membuat user tidak bisa mengakses maka UX perlu mengatasinya dengan memperbaiki workflow dari aplikasi tersebut.

Cara kerja UX disebut Human-Centered yang mana UX Designer perlu menempatkan dirinya pada posisi user sebagai pengguna dari suatu aplikasi tersebut.

Disini UX Designer perlu melakukan testing terhadap customer experience, riset pasar, analisis user persona, analisis terhadap target audiens, user testing menggunakan A/B testing dan lain-lain.

Lain halnya dengan UI Designer, seorang UI perlu paham terkait dengan selera audiens.

Untuk membuat tampilan layar secara visual yang apik perlu memperhatikan beberapa elemen.

Misalnya aja entitas produk, warna logo, desain interface, fitur-fitur secara keseluruhan maupun tiap fitur.

Tampilan website atau aplikasi hendaknya selaras dengan ciri khas yang melekat pada produk.

Posisi UI memegang tanggung jawab dengan prinsip User-Centered.

UI lebih spesifik dibandingkan dengan UX Designer karena menempatkan user pada pusat desain serta pengembangan produk.

UI Designer memberi perhatian pada detail elemen-elemen interface yang ada di website.

4.Tools yang Digunakan

Masalah tools keduanya memang menjadi tanggung jawab dari kedua posisi baik UI dan UX Designer.

Kedua profesi ini menggunakan tools untuk menunjang pekerjaannya dan tentunya dipakai sesuai dengan kebutuhan.

Tools yang digunakan desainer UI atau User Interface adalah tools desain sesuai dengan kebutuhan.

Pada umumnya, tools desain yang digunakan seperti Adobe XD, InVision, dan Flinto.

Sedangkan untuk kebutuhan user testing biasanya menggunakan Maze Design.

Pada umumnya, desainer UX atau User Experience memanfaatkan gambar rangka yang bersifat fungsional.

Tools yang digunakan adalah wireframe dan prototype, seperti Figma, Proto, dan lain-lain.

5.Tujuan

Perbedaan UI dan UX bisa terlihat dari tujuannya.

Desain UI memiliki perhatian khusus kepada tampilan yang bertujuan untuk menciptakan produk yang harmonis.

Sehingga nyaman dipandang dari segi warna, font, gambar, dan aspek visual lainnya.

UI sebetulnya adalah bagian dari UX, karena untuk membentuk pengalaman pengguna yang memuaskan, dibutuhkan desain visual (UI) yang menarik pula.

Sementara itu, UX beratensi pada user’s journey atau pengalaman user dalam menggunakan suatu produk.

Tujuan UX ialah meningkatkan kepuasan user dan kedayagunaan sebuah produk.

6.Proses Pengerjaan

Baik UI maupun UX, keduanya memiliki proses maupun tahapan yang berbeda-beda.

Keduanya pun disesuaikan dengan permasalahan yang ada.

Proses desain User Experience melibatkan enam tahap berikut :

  • Understand – Understand ialah memahami apa yang dibutuhkan pengguna
  • Research – Menganalisa pesaing atau kompetitor, Meriset Trend UX terkini, dan memperhatikan aturan-aturan UX yang berlaku
  • Sketch – Mengumpulkan Ide, Menggambarkan sketsa dan wireframes, Serta lakukan evaluasi secara berulang-ulang
  • Design – Desain image atau gambar, Membuat Prototype
  • Implementation – Mengetes fungsi desain, bangun pengalaman
  • Evaluate – Lakukan uji coba kegunaan desain, Buat laporan audit, indentifikasi pengembangan yang ada.

Sementara itu, desain UI juga memerlukan riset.

Namun, riset yang dilakukan merupakan riset desain untuk membuat desain yang menarik dan sesuai dengan konsep.

Di sini, desainer UI juga perlu merancang model desain yaitu dengan membuat mockup terlebih dahulu.

Raih Impianmu untuk Berkarir Sebagai UI UX Handal Bersama Rakamin Academy!

Nah, jadi kalian sudah pada tahu kan apa aja perbedaannya dari UI sama UX?

Jadi kalian jangan sampai salah lagi ya bedainnya.

Dan mungkin pertanyaan kamu berikutnya adalah bagaimana cara menjadi UI/UX Designer?

Caranya mudah banget, kalo kamu masih pemula bisa belajar dengan ikutan bootcamp UI/UX.

Karena kami menyadari bahwa memulai karir baru adalah hal yang sulit, oleh karena itu Rakamin hadir untuk membantu hingga impianmu terwujud.

Yuk ikuti perjalanan akselerasi karir selama 18 Minggu bersama expert tutor yang berpengalaman di bidangnya.

Mereka akan siap membantu kamu untuk belajar bareng seputar UI UX.

Pengen yang gratis ada nggak? Ada dong, jangan sedih.

Kalian juga bisa ikutan Rakamin Trial Class UI UX loh.

Buat kalian yang penasaran gimana sistem belajarnya di Rakamin, boleh banget dong ikutan sesi ini.

Yuk tunggu apalagi, buruan daftar sekarang daripada entar nyesel!

Penulis: Reyvan Maulid