Apa itu Soft Skill dan Bagaimana Cara Mengembangkannya

Sobat Rakamin pastinya sering mendengar istilah Soft Skill bukan? Tidak dapat dipungkiri apabila soft skill sangat dibutuhkan untuk bisa bersaing di dunia kerja.

Bahkan kalau menurut mimin, soft skill punya porsi yang sama pentingnya dengan hard skill. Orang-orang selama ini justru lebih fokus ke kemampuan teknis alias hard skill.

Bagi mimin, keduanya sama-sama pentingnya dan berjalan bersamaan. Jika kamu adalah seorang kandidat yang sedang looking for a job dan ingin segera di-hire oleh perusahaan, pastikan kamu mempertimbangkan kedua skill ini.

Sederhananya, soft skill merupakan kemampuan atau kepribadian yang dibutuhkan untuk bisa sukses dalam suatu pekerjaan. Soft skill secara tersirat sudah tercantum dalam informasi lowongan kerja yang dipersyaratkan oleh perusahaan.

Pastikan kandidat perlu untuk menyesuaikan diri dengan requirements yang diberikan oleh perusahaan. Nah, mulai sekarang kamu harus membangun skill ini sobat Rakamin.

Caranya gimana sih? Ada baiknya kalian simak artikel berikut ini yuk biar kamu makin semangat buat upgrade skillnya!

1. Definisi Soft Skill

Merujuk pada The Balance Careers, soft skill merupakan suatu kepribadian, karakteristik, kemampuan komunikasi serta kecerdasan sosial yang baik untuk menunjang kesuksesan hidup.

Dari definisi ini sudah jelas ya bahwa soft skill ialah suatu skill yang datang dari diri seseorang secara kepribadian.

Misalnya bagaimana individu itu bisa mengelola emosinya dengan baik, kemampuan individu dalam manajemen waktu, menghadapi tekanan dalam pekerjaan, kemampuan untuk beradaptasi dan bagaimana seseorang dapat bersosialisasi dalam dunia kerja.

Entah itu dari atasan, rekan kerja, rekan lintas divisi, maupun klien mereka.

Dalam mengasah soft skill, sedikit berbeda dengan hard skill yang bisa ditempuh dengan pendidikan formal. Soft skill bisa diasah dengan pengalaman, berbaur ke lingkungan sekitar, mengikuti seminar-seminar yang berbau self-improvement dan sering berinteraksi dengan manusia lainnya.

Apalagi sekarang dalam sesi wawancara justru soft skill lebih ditonjolkan sehingga muncul beragam pertanyaan yang disebut dengan Behavioural Event Interview.

2. Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

Terkadang sobat Rakamin masih kebingungan nih, terus perbedaan antara hard skill dan soft skill itu apa? Maksudnya spesifikasinya yang kaya gimana? Kapan suatu skill disebut sebagai hard skill dan kapan disebut dengan soft skill?

Oke, kalau hard skill adalah kemampuan yang dimiliki individu secara spesifik. Misalnya kamu ingin melamar sebagai SEO Writer. Paling tidak, kemampuan dasar yang perlu kamu kuasai tidak jauh-jauh dari SEO Writer seperti Editing, research writing, basic SEO dan lain-lain.

Sedangkan soft skill adalah kemampuan yang dimiliki individu secara umum. Banyak sekali pekerjaan yang membutuhkan soft skill sebagai pendukungnya.

Kalau dipikir-pikir memang apapun bidangnya, apapun pekerjaannya kemampuan komunikasi, public speaking, manajemen waktu, mau belajar, punya motivasi yang tinggi pasti sangat dibutuhkan.

Sebenarnya baik hard skill maupun soft skill, keduanya sama-sama bisa dipelajari. Kalau hard skill cara mengembangkannya adalah dengan mengikuti kursus, bootcamp ataupun pelatihan. Sedangkan soft skill diarahkan dengan melakukan kegiatan yang sifatnya membentuk dari si karyawan tersebut. Misalnya mengikuti pembekalan yang diberikan perusahaan seputar soft skill.

Cuman balik lagi, setiap orang punya daya serap yang berbeda-beda dan pastinya butuh proses dalam meningkatkannya. Semua orang bisa untuk mengembangkan keduanya dalam menunjang pekerjaan mereka.

3. Contoh dari Soft Skill

Nah, sudah paham ya terkait dengan apa itu soft skill dan perbedaannya dengan hard skill. Sekarang kita akan masuk ke contoh dari soft skill itu sendiri. Setiap perusahaan yang melakukan hiring kandidat pasti tidak akan jauh-jauh dari sederetan skill-skill berikut.

Mau tahu apa aja skillnya? Yuk kita langsung kepoin aja sobat Rakamin!

Public Speaking

Public speaking merupakan soft skill yang paling penting dalam dunia kerja. Kemampuan ini bisa dibilang umum bagi semua bidang pekerjaan. Sebab, kita selalu berhadapan dengan orang-orang baru.

Dengan kemampuan public speaking yang baik, kamu bisa menyampaikan gagasan, ide, informasi atau hal lainnya dengan baik. Selain itu, kamu juga jadi lebih percaya diri, bisa memimpin orang lain, dan memengaruhi orang lain. Kemampuan public speaking juga bisa memperluas networking kamu.

Conflict Resolution

Dalam dunia kerja, pastinya akan ada konflik yang terjadi. Maka dari itu, kemampuan resolusi konflik sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah. Misalnya ketika ada perbedaan pendapat, pandangan dan cara orang yang berbeda sehingga salah satu hal bisa jadi tidak terima dengan pendapatnya.

Dengan meredam masalah ini maka jalan satu-satunya adalah dengan conflict resolution. Dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di tempat kerja biasanya diperlukan pihak yang netral atau mediator untuk mencari perspektif berbeda dan menemukan solusi.

Resilience

Resiliensi adalah kemampuan secara mental dan emosional untuk bertahan dalam situasi dan kondisi apapun. Dalam bahasa Indonesia, resiliensi punya kesamaan dengan sifat ulet.

Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Sebab, dengan kamu memiliki kemampuan resiliensi akan menunjukkan bagaimana kemampuan seseorang dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah.

Resiliensi punya keterkaitan dengan performa kerja. Resiliensi bisa membuat seseorang memiliki keadaan emosi positif yang bisa meningkatkan optimism, semangat dan pengalaman baru.

Kepemimpinan atau Leadership

Bicara soal kepemimpinan, maka skill yang satu ini perlu kamu miliki. Skill kepemimpinan bisa kamu asah dengan mengikuti organisasi di kampus ataupun kepanitiaan.

Disini kamu bisa belajar tentang bagaimana memimpin orang-orang dalam satu divisi ibaratnya, bagaimana menjadi pendengar yang baik dalam menyerap aspirasi dan ide yang disampaikan oleh bawahan, memotivasi orang lain dan bagaimana cara menghandle situasi tertentu apabila terjadi permasalahan serta bagaimana cara menjalin kerjasama yang baik.

Berpikir Kritis

Berpikir kritis atau critical thinking punya peran penting dalam bidang pekerjaan. Sebab, dengan kamu memiliki kemampuan berpikir kritis, kamu tidak asal dalam membuat keputusan. Dari situ, kamu mulai menimbang-nimbang dan keputusan yang diambil juga tepat sasaran.

Cara melatih skill ini adalah dengan memperbanyak baca buku ataupun informasi dari internet, kemudian menganalisis terkait berita tersebut benar atau tidak. Tidak serta-merta menelan mentah-mentah informasi yang ada.

Sejalan dengan perkembangan saat ini, banyak berita hoax dimana-mana. Makanya perlu kita telaah dengan mengajukan pertanyaan dasar seperti 5W + 1H (terutama untuk why sama how).

Problem Solving

Terakhir, skill problem solving juga menjadi salah satu skill yang paling penting dalam dunia kerja. Seringkali kita dihadapkan oleh berbagai masalah yang datang tanpa henti. Mulai dari banyaknya komplain yang datang, pelayanan yang lelet dan tidak tanggap pada saat dimulainya masalah, dan masalah lainnya.

Tiap bidang pekerjaan punya kesulitannya masing-masing. Permasalahannya juga beda-beda segala bentuk dan tindak-tanduknya. Makanya dengan kamu memiliki skill ini, kamu bisa memandang permasalahan ini berakar dari mana, apa penyebabnya, kapan terjadinya masalah terus kamu juga dapat mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

4. Cara Mengembangkan Soft Skill

Ada banyak cara yang bisa sobat Rakamin lakukan dalam mengasah dan mengembangkan skill. Salah satunya soft-skill. Jika kamu ingin menguasai soft-skill tersebut, bukan tidak mungkin bahwa pekerjaan kamu jauh lebih mudah. Berikut adalah cara yang bisa diterapkan:

Berusaha untuk mengendalikan emosi

Sebagai calon karyawan atau kandidat, kamu perlu untuk mengelola emosi yang kamu punya. Memang tidak mudah untuk mengontrol emosi namun kita harus bisa kendalikan apa saja hal-hal yang bisa dikendalikan.

Khususnya bagi orang yang bekerjasama dalam sebuah tim. Pastinya namanya tim harus kompak dong. Kalau misalnya kamu tidak bisa mengontrol emosinya maka partner kerja kamu merasa tidak nyaman dan enggan berinteraksi dengan kamu.

Banyak interaksi

Cara ini bisa kamu lakukan untuk melatih public speaking ataupun kemampuan berkomunikasi. Dengan begitu kamu akan lebih memahami perilaku sikap, dan tingkah laku orang lain.

Kamu juga bisa mendapatkan respons tentang perilaku dan sikap kita kepada orang lain, sehingga kamu dapat menggunakan respons tersebut untuk memperbaiki dan introspeksi diri. Dengan menerapkan kemampuan ini, kamu jadi mampu untuk menjalin relasi yang baik dengan semua orang dan bersikap sopan.

Fokus pada soft-skill yang ingin kamu asah

Cara selanjutnya adalah kamu bisa fokus pada soft-skill yang ingin kamu kembangkan. Apalagi sekarang jamannya pembelajaran online makin lebih mudah untuk mempelajari soft skill. Kamu bisa mulai ambil kursus online yang dapat meningkatkan produktivitas kamu dalam bekerja. Ikut seminar-seminar yang mengulas tentang self-improvement.

Nah, dari ilmu yang sudah kamu dapatkan boleh banget diterapkan. Misalnya kamu dapat materi tentang manajemen waktu. Kamu bisa mulai dengan menetapkan sesuai jadwal, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Lakukan rutinitas ini secara konsisten.

Jadii, sudah tahu kan soft skill sangat penting dalam dunia kerja. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengasah skill adalah dengan ikut Bootcamp bersama Rakamin Academy.

Ada banyak pilihan kelas bisnis yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari Digital Marketing, SEO, UI UX Designer, Business Intelligence, Data Science dan lain-lain. Kamu bisa belajar dari mentor-mentor yang profesional dan berpengalaman dibidangnya, dimanapun dan kapanpun kamu mau.

Kamu juga akan mendapatkan sesi Coaching & CV Grooming untuk disalurkan kerja dan mendapatkan tiga portofolio sebagai bahan konsiderasi dalam melamar kerja. Yaudah apalagi yang mau tunggu? Segera daftar yuk sobat Rakamin!