7 Cara Mengasah Critical Thinking, Beruntung Banget Kalau Punya
Critical thinking atau kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu soft skill yang perlu kamu asah bagi para pencari kerja.
Dengan memiliki skill ini, kamu akan selangkah lebih dekat dengan perusahaan impianmu dalam menggapai karir.
Sehubungan dengan beredarnya berita bohong (fake news) dan maraknya kabar hoaks yang kredibilitasnya kurang dipercaya membuat skill critical thinking masuk dalam 10 skill yang paling dicari oleh rekruter versi Linkedln dan Forbes tahun 2020
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Michael Scriven dan Richard Paul, critical thinking adalah proses disiplin intelekual secara aktif dan terampil mengkonseptualisasikan, menerapkan, mengkaji, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari atau dihasilkan oleh pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi sebagai panduan untuk keyakinan dan tindakan.
Para ahli juga bersepakat bahwa critical thinking mendorong kita untuk punya sikap bertanya dan memiliki kemampuan untuk menguji asumsi yang telah kita duga sebelumnya atas suatu informasi yang didapatkan.
Sejalan dengan pentingnya skill ini di dunia kerja, maka sobat Rakamin perlu tahu bagaimana cara mengasahnya.
Beruntung banget lho kalau kamu punya skill ini karena kamu tidak gampang percaya akan kabar yang kabur diluaran sana.
Kamu jadi lebih awas dalam menyebarkan informasi tanpa takut termakan isu hoax.
Penasaran bagaimana cara meningkatkan skill critical thinking? Sssttt.. sini-sini Rakamin bagikan tipsnya. Simak dulu yuk postingan berikut ini!
1. Selalu Periksa Informasi Baru dengan Jeli
Sejalan dengan derasnya arus teknologi saat ini memungkinkan kita untuk menerima banyak sekali informasi yang bakalan kita dapatkan setiap harinya.
Ketika kamu mendapatkan informasi baru maka yang perlu kamu perhatikan adalah selalu periksa informasi baru dengan jeli.
Jangan sampai kamu tertipu dengan judulnya atau udah shock duluan dengan isi beritanya.
Darimana pun informasi yang kamu dapatkan selalu tanamkan prinsip cek, recheck dan kroscek.
Jadi mulai dari judul beritanya apakah clickbait atau tidak, isinya apakah sesuai dengan judul beritanya atau justru misleading alias tidak sesuai dengan konteks bahasannya.
Apakah informasi yang kau dapatkan ini memang lengkap atau cuma sepotong-sepotong aja nih.
Kamu perlu telusuri semuanya secara mendetail. Kalau bisa baca sampai habis informasinya.
2. Darimana Sumber Informasi Berasal
Informasi yang kamu dapatkan baik di dunia nyata maupun dunia maya jangan hanya diterima dengan tangan kosong.
Pastikan untuk telusuri juga darimana sumber informasi yang kamu dapatkan.
Apakah dari media sosial, dari grup whatsapp atau darimana? Sepenting apa informasi ini bagi saya sebagai pembaca?
Cobalah untuk melakukan riset dahulu terkait informasi yang kamu terima.
Mulai dari sumber beritanya, tanggal publishnya dan lain-lain. Jangan cuma satu tapi carilah sebanyak-banyaknya berita yang sejenis.
Mulai untuk tidak gampang percaya karena akan sangat membantu dalam mengasah keterampilan berpikir kritis kita.
3. Pertimbangkan Informasi dengan Lebih Dari Satu Sudut
Kalau kamu mendapatkan informasi dari satu sumber, jangan ditelan mentah-mentah apabila belum tahu kebenarannya.
Sebisa mungkin pertimbangkan untuk melihat lebih dari satu sudut pandang agar penerima pesan ini memperkaya informasi yang didapatkan.
Jangan karena kata si A begini, kata si B begitu dan lain-lain.
Misalnya kamu mendapatkan berita terkait tragedi Kanjuruhan pada tanggal 1 Oktober kemarin. Kan lagi rame tuh akhir-akhir ini ya.
Banyak portal berita itu merilis dan menyatakan bahwa semuanya adalah kesalahan suporter. Benarkah begitu?
Padahal kalau secara logika yang terlibat disana tidak cuma supporter lho sobat Rakamin.
Ada polisi, wasit, tentara, pemain sepak bola antara dua klub yang sedang bertanding, pihak penyelenggara pertandingan, dan pihak-pihak diatasnya.
Jadi kalian juga perlu mengkroscek apakah memang benar murni dari kesalahan suporter?
Atau bisa jadi karena adanya gas air mata yang ditujukan kepada suporter di atas tribun?
Disini kalian harus bisa jeli membacanya dan perbanyak referensi agar tidak termakan hasutan ataupun isu hoaks.
Jadi dorong rasa penasaranmu dengan melakukan analisis dari satu atau lebih sudut pandang.
4. Menulis
Jordan Peterson, seorang professor bidang psikologi dari Kanada mengatakan bahwa cara terbaik mengajari orang critical thinking adalah dengan mengajari mereka menulis.
Dengan menulis tentu membuat kamu berpikir, berimajinasi dan membayangkan hal yang sedang kamu pikirkan.
Proses menulis akan membuat kita lebih peka terhadap isu-isu yang ada di sekitar dan terpaksa untuk merapikan semua informasi tersebut dan menyusunnya hingga teratur, bahkan terstruktur hingga dapat dipahami.
5. Bertanya
Apabila kamu mendapatkan informasi baru, dorong dirimu untuk bertanya apapun.
Rasa ingin tahu yang besar maka seseorang akan tergugah hatinya untuk menanyakan hal-hal yang mengganjal dalam dirinya.
Mulai untuk menanyakan dari pertanyaan yang sederhana hingga sulit dijawab sekalipun.
Jangan pernah takut untuk terlihat bodoh hanya karena kamu menanyakan hal-hal sepele.
Justru dari sinilah kamu mengasah rasa keingintahuanmu melalui bertanya.
Kamu bisa menggunakan teknik bertanya 5W + 1H seperti apa, siapa, dimana, bagaimana, kapan dan mengapa.
Jika kamu belum mendapatkan jawaban yang pas dan klik di hati, kamu bisa menanyakan hal tersebut kepada orang yang lebih tahu.
Istilahnya kamu bisa tanya kepada orang yang memang ahli di bidangnya. Kamu juga bisa kumpulkan banyak referensi untuk memperkaya informasi dan menjawab pertanyaan yang membuat kamu penasaran.
6. Pahami Asumsi Anda
Asumsi dan penilaian manusia mungkin tidak benar, karena dapat terpengaruh oleh emosi dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Jika menemukan informasi yang berlawanan dengan asumsi tersebut, akan sulit untuk mengakui kebenarannya, walaupun informasi tersebut sesuai fakta yang ada.
Hal tersebut mungkin terjadi karena adanya gengsi dan tidak mau menerima kesalahan.
Dengan memahami asumsi apa yang akan kita buat, kita akan lebih bijak dalam menerima informasi. Asumsi dapat membuat kita menjadi lebih peka dalam mempertanyakan informasi yang kita dapat.
Jadi gimana nih sobat Rakamin tertarik nggak untuk memiliki skill yang satu ini? Jangan lupa untuk tetap diasah ya.
Sebab dengan memiliki keterampilan berpikir kritis kita tidak hanya dituntut untuk menemukan apa saja permasalahannya.
Namun kita juga dapat mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Maka sudah bisa dipastikan kalau berpikir kritis juga dapat meningkatkan kemampuan problem solving kita.
Tidak cuma skill critical thinking aja nih yang bisa kamu asah, kamu juga bisa mengasah keterampilan lainnya termasuk hard skill untuk bisa bersaing dengan industri. Raih impian karirmu bersama Rakamin Academy.
Ada banyak pilihan kelas bisnis yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari Digital Marketing, SEO, UI UX Designer, Business Intelligence, Data Science dan lain-lain.
Kamu bisa belajar dari mentor-mentor yang profesional dan berpengalaman dibidangnya, dimanapun dan kapanpun kamu mau. Informasi lebih lanjut langsung aja hubungi tim admission kami terkait perihal promo, detail kelas dan lain-lain. Aku tunggu di kelas ya sobat Rakamin!