10 Istilah UI UX Yang Wajib Dipahami Oleh Desainer Pemula
Hayo siapa disini yang ingin berkarir menjadi seorang UI Designer atau UX Designer?
Wah pasti pada pengen dong Sobat Rakamin semuanya?
Tapi bicara soal karir UI UX Designer, sudah tahu belum apa itu ui ux?
Sederhananya, UI Designer berfokus pada user interface alias antarmuka pengguna yang mencakup keseluruhan bagian permukaan situs ataupun aplikasi.
Bagian-bagian user interface antara lain sentuhan layar (touch screen), menu situs web, keyboard, kursor, tombol-tombol dan lain-lain. Jadi, keseluruhan visualnya merupakan tanggung jawab dari seorang UI Designer.
Sedangkan UX Designer menaruh perhatiannya pada pengalaman dan perjalanan user (experience pengguna ketika menggunakan suatu layanan atau website tertentu).
UX Designer juga mempertimbangkan setiap elemen yang bisa membentuk pengalaman pengguna, bagaimana user bisa merasakan kemudahan pengguna untuk mencoba produk visual
Bahkan UX Designer juga memikirkan bagaimana mudahnya melakukan proses pemesanan dari awal buka aplikasi.
Hingga tahap transaksi alias checkout ketika user melakukan pembelian suatu produk.
Tujuan dari desain UX adalah menciptakan pengalaman user yang menyenangkan, menawarkan kemudahan, dan serba cepat bagi pengguna.
Bagi pemula khususnya di bidang desain, tentunya harus familiar dengan beberapa istilah-istilah yang harus diketahui.
Hal ini dilakukan agar saat bekerja di ranah desain tidak perlu kesulitan lagi ketika mengerjakan tugasnya.
Jika seorang SEO sangat familiar dengan istilah keyword, backlink, dan lain-lain.
Apabila seorang data engineer lebih akrab dengan istilah Extract, Transform dan Load.
Maka sama halnya dengan UI UX yang juga erat kaitannya dengan beberapa istilah yang harus kamu ketahui.
Nah, mimin berhasil mengumpulkan 10 istilah UI UX yang akan kita bahas dalam artikel kali ini. Pantengin terus ya Sobat Rakamin!
1. User-Centered Design
Istilah yang pertama yang harus kalian ketahui adalah UCD (User Centered Design).
User Centered Design adalah cara yang dilakukan oleh developer dan desainer sebuah produk bisa membuat sebuah rancangan yang nyaman digunakan oleh user.
Apalagi seorang desainer mendesain rancangan pastinya ide-idenya datang atas saran dari user.
Bahkan perusahaan besar sekelas Microsoft kini juga membuat keputusan berdasarkan prinsip UCD (User Centered Design) ini.
Baik UI maupun UX Designer mereka harus mempertimbangkan kebutuhan, tujuan dan masukan dari user ketika ingin membuat sebuah produk atau ingin melakukan rebranding aplikasi.
Jadi mereka bukan bekerja sendiri tapi pengguna juga melibatkan selama proses desain dengan serangkaian proses.
Mulai dari perencanaan, proses desain, penelitian, uji kelayakan hingga menciptakan sebuah produk yang berguna dan mudah untuk diakses oleh user.
2. Pain Points
Dalam istilah bisnis, pelanggan yang batal melakukan pemesanan ataupun mengalami kendala dalam melakukan transaksi dikenal dengan istilah pain point.
Bagi seorang desainer, pain point ini harus segera diatasi agar user itu nyaman untuk menggunakan suatu produk ataupun layanan.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan identifikasi kendala-kendala yang dialami oleh user melalui customer journey.
Dilansir dari Blue Ocean Strategy menjelaskan bahwa pengalaman user dibagi kedalam enam tahap. Mulai dari pembagian, pengiriman, pemakaian, penambahan dan pembuangan.
Dari sini, UX Designer bisa mengkategorikan kendala sesuai dengan tahapan pengalaman konsumen.
Setelah tahu kendalanya atau pain pointnya, maka UX bisa mulai melakukan uji coba user flow untuk memangkas permasalahan yang terjadi pada layanan atau produk.
3. Mood Board
Istilah ketiga datang dari Mood Board.
Dilansir dari Technopedia, moodboard adalah komposisi gambar yang biasanya digunakan untuk tujuan desain ataupun presentasi dengan klien.
Mood board atau papan suasana hati sangat bermanfaat bagi desainer sebagai panduan untuk melakukan proyek desain.
Jadi ketika suatu bisnis ingin melakukan rebranding atau baru membangun bisnis.
Maka moodboard bisa jadi salah satu komponen utama untuk mengenalkan brand secara akurat.
Setidaknya ada beberapa hal yang bisa kamu masukkan dalam moodboard. Mulai dari gambar, font, warna, grafik, dan pola.
Nantinya, moodboard ini bersifat casual sehingga desainer bebas untuk mengekspresikan seperti apa bentuk dari moodboard yang dibuat.
4. Design Sprint
Design sprint adalah metodologi atau metode praktis yang digunakan untuk memvalidasi ide berdasarkan desain, uji coba, prototipe, dan kolaborasi.
Design sprint justru dapat memangkas proses ideasi yang membutuhkan waktu berminggu-minggu.
Apalagi sekarang dengan berkembangnya teknologi justru memudahkan kita untuk merumuskan langkah kerja secara lebih efisien.
Uniknya, proses design sprint dilakukan hanya dalam jangka waktu 5 hari saja.
Dalam rentang waktu tersebut, anggota tim saling berdiskusi untuk mendapatkan gagasan yang kemudian diimplementasikan untuk proyek bisnis.
Design sprint ini dikembangkan oleh Jake Knapp dari Google Venture di tahun 2010.
Proses design sprint bisa diterapkan oleh para desainer seperti UI dan UX Designer.
Hal ini dapat membantu dalam merealisasikan bentuk visual agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Ketika pelaksanaan design sprint tentunya membutuhkan beberapa alat yang digunakan agar proses desain praktis dan dapat dipahami dengan detail.
Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan:
- Sticky notes (kertas dengan berbagai warna) yang digunakan untuk menuliskan gagasan dan ditempelkan pada papan
- Voting dot sticker untuk penanda saat voting
- Alat tulis dan catatan
- Papan tulis, marker dan penghapus
- Adobe XD dan Visma XD Toolkit untuk membuat prototipe
5. User Flow
Dikutip dari Technopedia, user flow adalah langkah-langkah yang sudah divisualisasikan dan dapat diikuti pengguna melalui aplikasi untuk menyelesaikan satu atau beberapa tugas.
Langkah-langkah ini memberikan sebuah alur yang dapat membawa pengguna dari titik masuk menuju hasil yang sukses serta tindakan akhir.
6. Usability Test
Usability Testing merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah user dapat mudah menggunakan aplikasi.
Lalu seberapa efisien dan efektif sebuah aplikasi dapat membantu user mencapai tujuannya dan apakah user puas dengan aplikasi yang digunakan.
Usability testing berbeda dengan User Testing walaupun kedua metode tersebut merupakan metode testing sebuah aplikasi baik berbasis desktop, website atau mobile.
Tujuan dari User Testing adalah untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan user.
Sedangkan tujuan dari Usability Testing adalah untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat dapat digunakan oleh user.
Untuk melakukan User Testing diperlukan aplikasi yang sudah dibuat sedangkan Usability Testing dapat menggunakan wireframe dari aplikasi ataupun aplikasi yang sudah dibuat.
7. Design Thinking
Apakah kalian pernah mendengar istilah design thinking?
Yap, istilah ini biasanya dipakai oleh designer untuk melakukan perancangan suatu desain.
Design thinking merupakan proses penyelesaian masalah yang benar-benar atensinya adalah pengguna.
Jadi apabila ada user yang sedang kebingungan ataupun menemukan kendala maka designer memecahkan masalahnya melalui design thinking.
Tahapan design thinking memungkinkan UI UX Designer untuk melakukan integrasi antara kebutuhan manusia dengan teknologi yang memungkinkan demi kepentingan suatu bisnis.
Design thinking dapat membantu para desainer untuk:
- Memahami kebutuhan pengguna lebih baik
- Mengurangi risiko kegagalan produk
- Menyempurnakan produk atau solusi dari waktu ke waktu
- Mempercepat proses pembelajaran pengembangan produk./solusi
8. Whitespace
White space memiliki makna ruang kosong yang menjadi jarak di antara unsur-unsur dalam sebuah layout desain.
Hal ini meliputi: ruang di sekitar gambar, margin antar kolom, serta jarak antara baris teks.
White space mampu membuat orang fokus pada elemen utama yanga ada di sekitarnya.
Karena dengan begitu orang hanya akan melihat satu elemen tanpa ada apapun di sekitarnya.
Perlu dicatat bahwa white space tidak harus “putih”. Itu hanya sebutan saja, yang intinya adalah ruang kosong.
9. Persona
Persona adalah representasi konkret dari berbagai jenis orang yang dirancang untuk sistem ataupun layanan yang akan dibangun.
Pada pembuatan suatu aplikasi atau systems perancang tidak hanya mempehatikan user interface atau tampilan yang menarik saja,
Namun perlu memperhatikan bagaimana pengalaman yang akan diberikan aplikasi untuk pengguna atau user (user experience).
Perancang juga perlu mengetahui siapakah target dari pengguna atau user aplikasi yang dibuat, maka perancang akan membuat sebuah persona.
10. Breadcrumbs
Breadcrumbs merupakan sebuah istilah yang merujuk pada desain sistem navigasi sekunder untuk menunjukkan lokasi halaman situs pengguna berada tanpa memeriksa struktur URL.
Breadcrumbs pada umumnya diletakkan pada posisi halaman atas situs dan bsering digunakan pada e-commerce yang memiliki banyak kategori
Ada beberapa jenis breadcrumbs yang dapat ditemukan:
Breadcrumbs Berbasis Hierarki
Breadcrumbs yang berbasis hierarki adalah navigasi yang berfungsi untuk memberikan informasi terkait dengan lokasi pengguna berdasarkan struktur website dan alur untuk kembali ke halaman beranda.
Breadcrumbs yang berbasis hierarki merupakan pilihan yang tepat jika terdapat produk dengan dua tingkat lebih.
Sehingga mampu mendukung pengguna yang membuka situs pada halaman tingkat lebih rendah.
Contoh: Beranda > Layanan > Jasa Pembuatan Website
Breadcrumbs Berbasis Atribut
Breadcrumbs yang berbasis atribut adalah navigasi yang berfungsi untuk memberi tahu atau menginformasikan lokasi pengguna berdasarkan halaman yang sudah dikunjunginya.
Breadcrumbs berbasis atribut biasanya sering digunakan oleh e-commerce.
Hal ini dikarenakan breadcrumbs berbasis atribut menampilkan kategori yang semakin luas, sehingga pengguna dapat melakukan pencarian produk dengan jauh lebih mudah.
Contoh: Beranda > Pakaian Pria > Outerwear > Sweater & Cardigan
11. Perkaya Istilah UI UX Lainnya Bersama Rakamin Academy
Pengen belajar istilah UI UX lainnya? Yuk ikuti bootcamp seputar UI UX Bersama Rakamin Academy.
Ikuti perjalanan akselerasi karir selama 18 Minggu bersama expert tutor yang berpengalaman di bidangnya.
Mereka akan siap membantu kamu untuk belajar bareng seputar UI UX dan siap berkarir di industri digital plus dibantu untuk disalurkan kerja.
Pengen yang gratis ada nggak? Ada dong, jangan sedih. Kalian juga bisa ikutan Rakamin Trial Class UI UX loh secara FREE!
Buat kalian yang penasaran gimana sistem belajarnya di Rakamin, boleh banget dong ikutan sesi ini.
Yuk tunggu apalagi, buruan daftar sekarang daripada entar makin penasaran!